Rabu, 31 Desember 2008

31 desember 2008



  • Waktu terus berlalu
    aku tetap disini
    hanya pandangi indahmu
    laksana bintang dilangit tinggi
    ntah sampai kapan
    kurasakan seperti ini
    terhimpit rindu rajam sukmaku
    menjerit bathin tersiksa raga
    aku hanya debu berterbangan
    di jagad raya
    tiada sinar didalam dada
    engkau adalah bintang
    yang tercipta dari keajaiban
    sebuah kesempurnaan Sang Pencipta
    sebuah maha karya Yang Maha Agung
    aku hanya bisa mengaguminya
    aku hanya bisa memuji Yang Kuasa
    meski menahan rasa begitu dalam
    meski rindu ini tiada terobati
    aku tetap menanti
    meskipun semua tiada pasti
    meski akhirnya ku akan mati
    memendam rasa dihati
    rasa ini
    biarlah kuceritakan pada malam
    kukatakan pada rembulan
    kepada angin
    yang membelai perlahan
    kucurahkan segala perasaan
    rasa yang tak pernah kau rasakan
    seperti debu yang berterbangan
    biarlah bulan temani tidur malamku
    biarlah malam selimuti jiwaku
    biarlah angin bercerita tentang cinta
    yang tak harus memiliki
    hingga ku kan lelap tertidur
    hingga fajar esok hari



  • 31 desember 2008 23:00
    toek esul

Senin, 29 Desember 2008

Berakhir

tanah merah
basah disiram hujan semalam
basah tetesan airmata
sesakan dada hati yang terluka
dibawah pohon kamboja
dipusaramu
aku sendiri
kembaliku dalam memori
cerita masa yang tlah lalu
disini aku merasakan
betapa kau begitu berarti
betapa aku sangat kehilanganmu
hanya baris-baris doa
aku panjatkan ke pada Nya
semoga kau bahagia disana

amin...

tuk abe...

Nik...

Nik....
andai saja kau masih disini
andai sebentar saja kau hadir disini
ingin ku ucap maaf atas segala khilaf
ingin ku bisikan kata
betapa aku sangat menyayangimu
ingin kudekap kau dalam cintaku
ingin ku bawa kau dalam bahagia
Nik....
mengapa begitu cepat kau tinggalkan aku
mengapa tiada kesempatan untukku
tuk lebih lama bersamamu
seperti dulu waktu kita masih bersama
waktu masih kudengar merdu suaramu
ceritakan semua yang kau rasakan
sedang aku sangat merinduimu
nik...
sebentar saja ingin kutatap indah
bola matamu bagai kejora
yang bercerita tanpa kata kata
yang terdiam saat kutatap lebih dalam
inikah arti segala cerita dimatamu
kau pergi tinggalkan aku
untuk selama-lamanya
aku tak pernah menyangka
secepat ini kau akhiri semua
kau sudahi cerita cinta antara kita
bagai cerpen yang menggantung
bagai cerita tak bermakna
nik....
apakah kau disana masih merindukanku
apakah disana kau merasakan yang aku rasa
kau ada dalam jiwa
kau merasuk kedalam sukma
kau ada dalam setiap nafas yang ku hembuskan
ada di setiap aliran darah lewati nadi
dalam tubuh ini...
setiap detik yang terlewati
setiap waktu yang terus memburu
hanya kau yang ada dalam hati ini
kan kusimpan perasaan ini hingga akhir nanti
semoga kita kan bersatu di surga
semoga tuhan pertemukan kita
suatu saat nanti
maafkan aku....


didedikasikan buat sahabat abe
buat kekasih hatinya nik Nasella binti nik Abd Rahman
semoga Allah satukan kalian di surga

Buat Nik

perjalanan cinta bagai melangkah
dalam jalan panjang tiada batas
setapak demi setapak dijalani
merangkai cerita kisah insani
merajut kasih dan tawa
merangkai cerita suka dan duka
lalui waktu yang terus berlalu
melewati hari
berputar berganti mentari
namun kusadari kau telah pergi
takan pernah ada lagi disini
meski harus kurasai pedih di hati
rasa sayang ini takan pernah mati


buat sahabat abe di Malaysia

Sabtu, 20 Desember 2008

Lamunan malam


dalam dekapan malam
ku masih menuliskan perasaan
dalam lembar lembar tak berkesudahan
mengungkap keindahan sang rembulan
pancaran sinarmu damaikan perasaan
meski kau takan pernah hadir dihadapan
kuraih kau hanya dalam impian
kucandai kau dalam angan
mengenalmu bagai ribuan bintang
pijarkan sejuta pesona keindahan
andai saja kau rasakan
getar getar ini tak tertahan
merasuk dalam sukma
menusuki jiwa yang merana
inginku kau ada tak hanya bayang
bukan pula khayal dan impian
namun hadir dalam kenyataan


toek sahabat esul di malaysia

Sahabat impian


sungguh tak
jemu kumemandangmu
senyum manismu seperti
senyum seribu bidadari
busanamu...
cermin wanita saleha nan islami
memandangmu dalam gambar
mampu getarkan perasaan
meski jarak terbentang
menaiki gunung seberangi lautan
namun mengenalmu
adalah anugerah
meski bagai tiada mungkin
ku bisa menatapmu dalam nyata
meski satu detik saja


buat bintang yang bersinar
esul

Selasa, 16 Desember 2008

Mungkinkah


melihatmu bagai
bidadari syurga
terbang menari nari
dalam bayang maya
sekilas senyummu
membuatku tak berdaya
akankah kutemui engkau
duhai sang penggoyah jiwa
kusapa kau hanya dalam lamunan
kurindui kau di dekapan
bagai sakit tak tertahan
sebah dilanda rindu mendalam
masih kuharap pertemuan
meski kau diluar jangkauan
hanya doa kuberikan
semoga kau dalam lindungan
Allah penguasa alam


Tuk sahabat di Malaysia Esul

Senin, 15 Desember 2008

Sayangku (brem breeem)


Sayangku

Kemanapun aku pergi hah... sudah pasti dia menemani isi bensin
langsung tanceeeeeeeeeppp....jalan-jalan di pemalang aku lewati berjalan-jalan diatas roda besi pemuh dengan warna warni. Berjalan perlahan tapi pasti sambil menikmati suasana sore hari yang cerah tengok kanan tengok kiri gadis gadis tersenyum baru mandi. Hmmmmm harum mewangi seperti putri putri kerajaan.
Indah sekali sore ini cerah secerah hatiku, segar sekali kulihat wajah-wajah ceria gadis gadis pemalang yang murah senyum sambil sekali-kali melambaikan tangan, kubersukur masih diberi kesempatan buat menikamati indahnya dunia ini. Sihitamku juga ikut senang habis aku mandiin bersih mengkilap wangi lagi ga kalah deh sama mereka yang manis manis ntuuu hehehe, jalanan kering ga hujan jadi ga becek jadi ngapain naik ojek??? dari pada naik ojek mending ikut aku ajah aku anter kamu kemanapun akan aku antar ke ujung dunia sekalipun hehehe.... Doz kalo indra minta dianter ke Bandung mau ga?? hahahahahah...... tariiiik maaaannnnggg..........

buat doz pemalang

Rider Man

Rider Man

Panas terik angin dan berdebu
jalan panjang dan berliku
lalui jalan menurun dan mendaki
tak surutkan hasrat dihati

meski hujan basahi tubuh
meski dingin menusuki
takan hentikan laju nurani
tak berpikir tuk berhenti

akulah rider sejati
pemacu tunggangan kuda kuda besi
getaran roda dan laju mesin berlari
takan henti hingga ku mati


toek sahabat fsku di pemalang
edoz

Sabtu, 13 Desember 2008

Sudahlahlah dik

mengapa kita menangis
ketika yang kita cintai pergi?
mengapa kita harus merasa sakit
ketika dia tak lagi bersama kita?
tak bisakah kita ikhlas dan sadari
bahwa semua bukan milik kita
semua yang kita cinta
semua yang kita sayang
ayah bunda
kaka dan adik
dan semua yang kita sayangi
mereka bukanlah milik kita
kapanpun bila sudah waktunya
merekapun kan meninggalkan kita
lalu apakah kita harus sakit hati karenannya?
atau menangis menyesali diri?
merasa kita berhak memiliki mereka?
tidak....
sampai apapun yang terjadi
kita takan mampu melawan takdirnya
sudahlah hapuslah airmata
hilangkan segala duka
yakinlah kan datang yang terbaik untuk kita
pilihan dari Allah Sang Penguasa



buat adikku yang sedang patah hati

Biarlah pergi cintamu

aku lihat ada kesedihan dimatamu
deras menangis hatimu seperti hujan sore ini
jalani saja jalan cintamu
meski penuh duri dan berliku
didepan sana kan kau temui
jalan terjal dan mendaki
meski darah di telapak kaki
meski hati tesayat perih
ketika cintamu pergi
tetaplah di langkahmu
perlu waktu menggapai apa yang kau mau
ada yang dikorbankan buat cita dan cintamu
namun percayalah.....
di ujung jalan sana
kan kau temui cinta sejatimu


buat adikku
jangan sedih

P e l a n g i

hidup penuh warna warni

bagai pelangi

merah kuning hijau hingga ungu

sepeti jalan hidup yang terus berlalu

indah ketika merah dan kuning menghiasi

pilu dan kelabu warna biru dan ungu

semua adalah rahasia Illahi

buat insan yang selalu berdzikir

semoga Allah senantiasa

memberikan keindahan

di dunia dan khirat nanti

amiiiiinnn

Selamat pagi

lihat mentari di ufuk timur
cahayanya benderang keemasan
menimpa embun di pucuk rerumputan
berkilauan laksana sejuta berlian

dengar kicau burung bernyanyi riang
berlompat lompatan diatas dahan
menyambut hari penuh harapan
dengan semangat dan perjuangan

lihatlah perlahan mentari semakin tinggi
ayo bergegas jangan ketinggalan
lakukan apa yang kau bisa hari ini
sebelum akhir senja nanti

Senin, 03 November 2008

Menempuh Jarakmu

Kulalui langkah putaran roda
berpacu mencumbu waktu
kala rindu mengajakku kembali dalam nostalgia
kumenempuh relung relung kenangan
setapak demi setapak membuka lembaran silam
dera angin masih saja beraroma lalu

Minggu, 12 Oktober 2008

Ramadhan yang usai


ketika waktu
mengajakmu datang lagi
riang rasa menyambut cahayamu
benderang terangi malam
saat insan kumandangkan
firmanNYA saat malam penuh
rahmat dan berkah
sungguh bulan yang indah
bulan seribu bulan

kini tinggal menghitung hari
ntah mengapa aku begitu sedih
ntah mengapa ku begitu kehilangan
bergetar raga ini bila mengingatmu kan pergi
tetes airmata ini
basah disajadah....
tak kuasa harus berpisah
bulan penuh berkah...
ku ucap doa
ku sebutkan namaMu ya Allah
ku pasrah padaMu
akankah kau izinkan aku
tuk bertemu bulan yang suci ini
ditahun depan??
atau akankah ini menjadi
Ramadhan terakhir untukku?
rasanya takan pernah habis kusesali dosa
takan berhenti kusesali salah
luruh sudah jiwa raga
kuhanya mohon ampun dosa
disetiap langkah yang penuh noda
kulalui bulan semampu yang ku bisa
meski ku tahu
ibadahku tiadalah sempurna

ya ALLAH...
bila saja kau tak izinkan aku
bertemu Ramadhan ditahun depan
bimbinglah aku agar aku tak hidup
dengan menambah dosa
beri aku petunjukmu
beri terang langkah kakiku
agar aku pantas menghadapMU
ya ALLAH

Sabtu, 11 Oktober 2008

ikhlas kau pergi

Nada menari


nada itu mengalun dikepala menari mengikuti suasana hati menyentuh sukma melarutkan duka aku yang tersiram embun di kaki pegunungan padamkan panas dijiwa menapak tanah coklat basah dipucuk-pucuk rerumputan satukan raga dan jiwa kepada alam menjadi sahabat pepohonan bercerita sejarah nyanyian burung lagukan nestapa angin kabarkan cerita anak bangsa diseberang tergilas roda zaman berebut kuasa lupa asalnya tertawa diatas duka jelata tapak kaki dikepala berpijak perkasa bersembunyi dibalik kelopak mata tak melihat walau tak buta tak mendengar nyanyi alam tentang kejujuran

Kamis, 25 September 2008

Luruh

raga tak lagi bergerak
mata menatap kosong
nafas satu persatu
kelu sudah kata terucap
berpegang tak tau pada apa
tak mampu raih waktu yang tersisa
dingin diujung kaki
perlahan meninggalkan jasad
sesal menjalani hidup
bekal perjalanan abadi
tiada dirasa cukup
semua segera berakhir
lalu semua luruh

Minggu, 14 September 2008

Tanah Bumiayu

Untuk yang teringat masa lalu

Senja bergelayut merona jingga diufuk barat mentari pulang keperaduan berganti malam dimulai nyanyian bintang bulan dan binatang malam gema adzan diangkasa memanggil insan muslim dan muslimah tuk mengahadapnya dalam dzikir dan dekapan Sang Penguasa aku menapak jalan-jalan penuh kenangan berkerikil berbunyi bangunkan aku dari bayang masa silam hanyut ku dibawa gemericik bening sungai di belakang sekolah ketika burung-burung kecil kembali kesarangnya berselimut menahan dingin malam namun ku masih ada dalam bayang-bayang masa silam mengajakku memutar kembali jarum jam yang terus berjalan hingga ku terbangun aku tak lagi dalam dunia impian aku tersadar dalam lamunan sudah sekian tahun sudah banyak yang berbeda di kotaku tercinta namun kenangan itu takan pernah kulupa menjadi bagian dalam hidupku takan bisa kulupa walau hingga sang waktu menjemputku

Aku kecil



Disini aku dilahirkan
disini aku dibesarkan
disini tempatku bermain
mengisi hari bersama teman teman
berlari lari menuruni bukit
diantara hamparan hijau daun-daun teh
diiringi kicauan burung
menimpali teriakan kami
memecah kesunyian
desaku yang damai
desaku yang permai
aku menatap masa depan yang panjang
penuh tantangan dan perjuangan
namun kan kutempuh penuh harapan
membangun desa menjadi
desa yang penuh impian

Desaku yang kucinta


Desa kami adalah desa di pegunungan, dataran tinggi penuh hamparan perkebunan teh. Aku habiskan waktuku bermain bersama teman. Udara disini dingin apalagi kalau malam dinginya sampai menusuk tulang. Bila hari siang kadang kabut sudah menutupi desa kami, perjalanan ke desa kami berkelok kelok menyusuri perbukitan. Pemandangannya indah sekali, kalau beruntung pas cuacanya bagus kita bisa melihat keindahan panorama alam, awan putih kadang berada dibawah kita seperti negeri di atas awan....mmmmm indah sekali

Telaga Ranjeng


Airnya begitu jernih bening tak ada polusi disini kealamiannya sangat terjaga, Telaga Ranjeng penuh oleh ribuan ikan lele.
Mempunyai mitos dan legenda. Tempat rekreasi orang-orang yang butuh ketenangan dan kedamaian. Memandang keindahannya serasa sejuk di jiwa, panorama keindahan alam hutan pinus dan perkebunan teh membuat pikiran kita tenang.

Kamis, 11 September 2008

Marhaban ya Ramadhan


Pengantar

Sungguh aku bukan penyair
bukan pula pujangga
yang dapat merangkai indah kata kata
menjadi lebih bermakna
aku adalah aku
yang mencoba menuangkan
apa yang kulihat
apa yang kudengar
dan apa yang kurasakan
menjadi kalimat yang mungkin bisa dipahami
atau mungkin takan bisa dimengerti
aku adalah aku
yang mencoba mengerti dan memahami
setiap detik yang kulewati
setiap langkah yang kutapaki
setiap usia yang terkurangi
mencari jawaban dalam ruang sunyi
makna persinggahan ini